STROKE MENURUT TCM (TRADITIONAL CHINESE MEDICINE)

stroke menurut tcm, pengobatan tcm stroke, pengobatan akupuntur stroke, pengobatan terbaik stroke, terapi stroke magelang, pengobatan stroke magelang

Menurut kedokteran medis barat, Stroke merupakan cidera pada sistem saraf pusat dan menyebabkan gangguan fungsi otak, serta mengakibatkan kelumpuhan bahkan kematian. Stroke merupakan penyebab kematian terbesar kedua dan penyebab disabilitas ketiga terbesar di dunia. Stroke dibagi menjadi dua jenis yakni stroke ischemic dan stroke hemorrhagic. Stroke ischemic terjadi dikarenakan sumbatan pada pembulvuh darah di otak. Sedangkan stroke hemorrhagic terjadi karena ada Mycroaneurisme yang pecah. Stroke hemoragik merupakan suatu gangguan neurologis lokal akibat perdarahan di otak yang terjadi secara spontan, sebabnya karena pecahnya pembuluh arteri, vena, dan kapiler di otak. Sedangkan stroke iskemik seringkali terjadi ketika lama beristirahat dan setelah bangun tidur pada pagi hari. Pada Stroke iskemik tidak terjadi perdarahan di otak, namun mengalami iskemia yang mengakibatkan hipoksia kemudian muncul edema sekunder. Pengobatan stroke secara konvensional dibagi menjadi dua jenis yaitu dengan farmakologi dan non-farmakologi. Secara farmakologi golongan obat yang digunakan yaitu aktivator cerebralvasodilatator perifer, antikoagulan, serta neurotropik. Sedangkan non-farmakologi yaitu dengan cara fisioterapi terdapat terapi PNF, Bobath, dan MRP.

Sedangkan menurut kedokteran timur atau TCM (Traditional Chinese Medicine), Stroke merupakan penyakit yang terjadi karena adanya kelainan pada Qi dan darah. Prinsip terapi stroke terutama diarahkan melancarkan aliran Qi dan darah, menenangkan Shen atau jiwa.

Penyebab Stroke umumnya dikarenakan serangan patogen lembab. Lembab yang
berlebihan dapat menyebabkan akumulasi dahak. Akumulasi dahak menyebabkan
terjadinya obstruksi pada meridian dan kolateral. Defisiensi Qi dan darah dengan
kekosongan meridian dan kolateral membuat faktor patogen eksogen angin masuk
dengan mudah, mengarah ke obstruksi meridian dan kolateral, nutrisi tendon dan
otot lemah sehingga terjadi stroke.

Scallppuncture dan Akupunktur Tubuh

Scalppuncture merupakan teknik pengobatan dengan penusukan jarum pada kulit kepala. Salah satu teknik penusukan yang efektif untuk mengatasi gangguan akut maupun kronis pada sistem saraf pusat. Terapi akupunktur merupakan teknik pengobatan tradisional dengan penusukan jarum pada titik tertentu di tubuh untuk pemulihan aktivitas, pergerakan, kualitas hidup. Scalppuncture area sensorik, area motorik dan akupunktur tubuh titik Baihui (GV 20), Yintang (EX-HN 3), Hegu (LI 4), Shenmen (HT 7), Zusanli (ST36), Sanyinjiao (SP 6), Taixi (KI 3), Taichong (LR 3) digunakan untuk pemulihan pasien stroke. Terapi ini lebih aman karena sedikitnya efek samping dan efektif untuk pemulihan pasien post stroke.

Penelitian Scalppuncture dan Akupunkture Tubuh

Pada penelitian Scalppuncture dan akupunktur tubuh menunjukkan rata rata peningkatan fungsi motorik sebesar 33,68%. Nilai sebesar 0,003 < 0,05 sehingga diketahui adanya perbaikan fungsi motorik dengan indikator Manual Muscle Test (Habib., 2023)Penelitian terapi akupunktur pada titik Neiguan (PC 6), Renzhong (GV 26), Sanyinjiao (SP 6), Jiquan (HT 1), Weizhong (BL 40), Chize (LU 5) pada pasien stroke, menunjukkan tidak ada efek samping serius yang dilaporkan pasien. Hasil penelitian menyebutkan adanya perbaikan fungsi motorik tangan seperti menggerakkan dan memegang pensil (Xiaoxi et al., 2018). Pada penelitian terapi Scalppuncture pada pasien stroke berusia 40 sampai 75 tahun. Terbukti dapat memperbaiki fungsi neurologis, fungsi motorik dan aktifitas kehidupan sehari-hari pasien (J. Wang et al., 2020).

Pada penelitian scalppuncture dan akupunktur tubuh paling banyak mengalami sindrom defisiensi Qi sebanyak 13 orang (37,15%), defisiensi Yin sebanyak 9 orang (25,72%), dahak Lembap sebanyak 6 orang (17,14%), stagnasi Qi sebanyak 6 orang (17,14%), serta paling sedikit panas lembap (0%), stagnasi darah (0%). Konstitusi jenis defisiensi Qi dengan persentase 37,15% memang terjadi lebih banyak dibandingkan stagnasi Qi dengan persentase 17,14%. Namun tingkat perbaikan fungsi motorik pada pasien dengan konstitusi jenis stagnasi Qi dengan rerata selisisih 16,66 lebih tinggi dibandingkan dengan defisiensi Qi dengan rerata selisih 13. (Habib., 2023).

Informasi mengenai Terapi / Pengobatan Stroke, silahkan menghubungi nomer berikut ini:

whatsapp terapi stroke magelang
whatsapp terapi stroke magelang